Kisah Ramlah, Anak Yatim dari Mamuju Berprestasi di Tanah Rencong

Mamuju, Manakarra Pos – Ramlah, seorang pedayung asal Desa Bambu, Mamuju, berhasil mengharumkan nama Sulawesi Barat usai meraih medali perak dalam final di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.

Ramlah turun di cabang olahraga dayung nomor Canoeing Women Kayak (WK) 1.000 meter di Waduk Keuliling, Aceh Besar, pada Rabu, 4 September 2024.

Dalam perlombaan yang penuh persaingan, Ramlah mencatatkan waktu 03:51.544, menempati posisi kedua setelah Stevani Maysche Ibo dari Papua Pegunungan yang meraih emas dengan catatan waktu 03:48.475.

Medali perunggu diraih oleh Cinta Priendtisca Naomi dari DKI Jakarta dengan waktu 03:53.362.

Prestasi dengan medali perak di Tanah Rencong julukan Provinsi Aceh tentu sangat membanggakan bagi Sulawesi Barat, terutama karena Ramlah menjadi atlet pertama yang menyumbangkan medali untuk provinsi tersebut di ajang PON XXI.

Kisah hidupnya yang penuh perjuangan, sebagai anak yatim dari pasangan Almarhum Baharuddin, seorang nelayan, dan Bau, seorang ibu rumah tangga, menambah nilai emosional dari pencapaiannya.

Keberhasilan Ramlah ini merupakan bukti nyata bahwa semangat dan ketekunan dapat mengatasi segala rintangan, membawa kebanggaan bagi dirinya dan daerah asalnya di tingkat nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *