KABUPATEN Donggala, yang terletak di pesisir barat Sulawesi Tengah, dikenal sebagai salah satu wilayah yang menyimpan sejuta pesona alam, budaya, dan sejarah. Sebagai kota tua dan kota pelabuhan yang pernah menjadi pusat perdagangan penting di masa lalu, Donggala kini mulai bangkit sebagai destinasi wisata unggulan.
Kekayaan alam lautnya, warisan budaya yang unik, serta bangunan-bangunan bersejarah peninggalan kolonial menjadikannya layak dijuluki sebagai kota Culture, Adventure, Natural (CAN) — sebuah anugerah dari Allah SWT yang patut disyukuri dan dikelola secara bijak.
Potensi Alam Laut yang Indah
Wilayah pesisir Donggala menawarkan panorama laut yang memukau. Tanjung Karang, salah satu destinasi favorit wisatawan, dikenal dengan pantainya yang bersih, air laut jernih, serta kehidupan bawah laut yang kaya. Tempat ini sering dijadikan lokasi menyelam (diving) dan snorkeling karena keindahan terumbu karangnya. Tak hanya itu, Pusat Laut Boneoge juga menjadi magnet tersendiri bagi para pelancong lokal maupun mancanegara.
Tenun Donggala: Warisan Budaya yang Bernilai
Donggala juga dikenal luas karena tenun tradisionalnya yang khas. Kerajinan ini telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Motif tenun Donggala tidak hanya indah, tetapi juga sarat makna budaya. Keunikan dan nilai estetika yang tinggi menjadikan tenun ini sebagai komoditas unggulan sekaligus simbol identitas budaya masyarakat Donggala.
Jejak Sejarah dalam Bangunan Tua
Sebagai kota tua, Donggala menyimpan sejumlah bangunan peninggalan Belanda yang masih berdiri hingga kini. Bangunan-bangunan ini bukan hanya saksi bisu perjalanan sejarah, tetapi juga aset wisata sejarah yang memiliki daya tarik tersendiri. Pengembangan wisata berbasis sejarah ini dapat menjadi pelengkap dari wisata alam dan budaya yang sudah ada.
CAN: Culture, Adventure, Natural — Anugerah yang Harus Diolah
Dengan kekayaan budaya (Culture), potensi petualangan wisata (Adventure), dan keindahan alam (Natural), Donggala memiliki potensi luar biasa yang dapat mendatangkan devisa dan pendapatan daerah. Namun, untuk mewujudkannya, diperlukan pengelolaan yang terstruktur dan berkelanjutan.
Kolaborasi Lima Pilar: Kunci Keberhasilan Pembangunan Wisata
Agar potensi Donggala dapat berkembang maksimal dan berkelanjutan, perlu adanya sinergi yang erat antara lima pilar pembangunan, yaitu:
1. Pemerintah: Menyediakan regulasi, infrastruktur, dan dukungan kebijakan.
2. Pengusaha: Berinvestasi dan menciptakan lapangan kerja di sektor pariwisata.
3. Akademisi: Memberikan riset, edukasi, dan inovasi dalam pengembangan potensi lokal.
4. Media: Mempromosikan Donggala ke publik nasional maupun internasional.
5. Masyarakat: Menjadi pelaku utama pariwisata berbasis kearifan lokal.
Dengan kolaborasi kelima pilar ini, pengembangan pariwisata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperkuat identitas budaya, serta menjaga kelestarian alam.
—
Donggala Maju, Rakyat Sejahtera
Donggala bukan sekadar kota tua atau kota pelabuhan. Ia adalah simpul sejarah, budaya, dan alam yang jika dikelola dengan tepat, dapat menjadikannya destinasi wisata kelas dunia. Sudah saatnya Donggala bangkit dengan semangat kebersamaan, memaksimalkan potensi CAN yang dimilikinya.
Dengan kerja sama dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan Donggala Maju, Rakyat Sejahtera , bukan hanya sekadar ungkapan, melainkan masa depan yang nyata.(*)