Demo di Mapolres Pasangkayu, Kapolsek Baras Diminta Dicopot dari Jabatannya

PASANGKAYU – Sejumlah pemuda di Kabupaten Pasangkayu mendesak Kapolsek Baras, IPDA Muhammad Harafansyah, dicopot dari jabatannya.

Isu pencopotan sang Kapolsek menyeruak saat pemuda yang mengatasnamakan “Aliansi Masyarakat Pasangkayu” melakukan aksi demonstrasi di depan Mapolres Pasangkayu, Kamis (27/4/2023).

Pemdemo mendesak Kapolres Pasangkayu melakukan evaluasi menyeluruh di tubuh instuti kepolisian khusus di Polres Pasangkayu.

Gerakan demonstrasi dilakukan ditenggarai adanya perkelahian warga di daerah Baras, dimana kepolisian hanya mengamankan satu pihak.

Salah seorang orator Dandi, menilai Kapolsek Baras lalai dalam menjalankan tugasnya karena terkesan membiarkan terjadinya perkelahian di Baras baru-baru ini.

Korlap Wandi, menyampaikan sejumlah tuntutan dalam aksi kali ini.

Pertama, mendesak pihak kepolisian daerah ( Kapolres Kabupaten Pasangkayu) agar menindak tegas oknum kepolisian disetiap Polsek hususnya polsek Baras untuk mengevaluasi oknum kepolisian yang tidak bertindak sebagaimana mesti tugas dan fungsinya sebagai pengayom pelindung dan pelayan masyarakat,agar mendapat akses keadilan dan keamanan di lingkungan daerah kecamatan baras secara tertib aman damai dan beradab, dan menjunjung tinggi nilai nilai kekeluargaan yang berkeadilan.

Kedua copot Kapolsek Baras karena telah lalai dalam meredam dan mengantisipasi setiap problem yang ada dimasyarakat

Ketiga mendesak Kapolres agar menutup setiap tempat hiburan malam, perdagangan miras, yang ilegal di kabupaten Pasangkayu, sehingga tidak menyebabkan terjadinya potensi ugal-ugalan balapan liar terhadap kaula muda dan menyebabkan kecelakaan dan perkelahian antara kaulamuda, sehingga dapat terciptanya keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat kabupaten Pasangkayu.

Dalam demi kali ini, sejumlah aktivis Pasangkayu, seperti Sahidin SH, Al Anfal dan Ketua IPMA Pasangkayu, Syarifuddin juga hadir dan sempat berorasi.

Korlap Wandi, menyatakan tujuan demo ini adalah bentuk perhatian pemuda dalam memberikan tekanan atau ultimatum ke pihak penegak hukum di Pasangkayu.

“Kami minta Kapolres mengevaluasi Polsek Baras atau tidak sekalian copot Kapolsek Baras, karena Kapolsek gagal dalam melerai terjadinya keributan di Baras,” harapnya.

Wandi juga meminta, kepada penegak hukum dalam hal ini Kapolres agar mengevaluasi oknum polisi yang ada di TKP.

“Karena oknum yang bertugas di TKP saat terjadi keributan di Baras hanya satu orang yang di bawa. Itu yang jadi pemicunya,” tegasnya.

Penulis : Egi Sugianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *