Harga Kakao di Pasangkayu Tembus 79 Ribu Rupiah Per Kilo Gram, Disbun tak Punya Data

PASANGKAYU, MANAKARRAPOS.COM – Harga Kakao per kilo gram di Pasangkayu Provinsi Sulawesi Barat tembus 79 ribu rupiah per kilo gram.

Harga jual komoditi kakao di daerah terbilang meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Besaran harga terbaru kakao di Pasangkayu ini, diungkapkan salah satu petani kakao di Desa Tampaure Kecamatan Bambaira, Aswad (25).

“Harga jual kakao atau coklat di masyarakat ada dikisaran Rp 79.000 per kilonya,” katanya, dihubungi media ini, Kamis (29/2/20240).

Dikatakan, harga kakao sudah naik akhir-akhir ini.

“Sebulan lalu, harganya masih Rp 65.000. Kalau sekarang sudah Rp 79.000 dalam satu kilonya,” jelasnya.

Sementara harga pasaran kakao di wilayah Desa Kalola Kecamatan Bambalamotu, satu pekan ini, masih di angka Rp 75000 perkilonya.

Salah satu pemuda Pasangkayu, Sahidin SH, melihat komoditi kakao di Pasangkayu memiliki prospek yang bagus dalam pengembangan. Karena dengan kakao ini, tentunya akan menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sahidin, menyayangkan tidak adanya keseriusan pemerintah daerah Kabupaten Pasangkayu dalam memberikan perhatian untuk petani kakao.

Hal ini disesalkan, karena pernyataan Kepala Dinas Perkebunan Pasangkayu, Agus Subekti, yang hanya fokus dengan pengembangan kelapa sawit.

“Padahal di daerah kita ini, ada cengkeh dan kakao yang masih bisa dikembangkan sebagai komiditi asli lokal kita,” ucap Sahidin, ditemui di sekretariat KAHMI Pasangkayu, Kamis (29/2/2024).

Sahidin menyatakan, seharusnya Kepala Dinas memikirkan kembali, pengembangan kakao karena komoditi satu ini masih banyak di Pasangkayu.

“Kalau dinas perkebunan hari ini, tidak punya data soal kakao dan hanya memprioritaskan kelapa sawit ini juga menurut kami tidak tepat,” ucapnya.

Dikatakan, jika dilihat kelapa sawit hari ini, juga membawa dampak terutama pembuangan limbah yang bisa saja membahayakan masyarakat 10 tahun mendatang.

“Saya minta kepala dinas Perkebunan Pasangkayu dievaluasi. Mengapa hanya sawit yang diperhatikan sementara di daerah kita ada kakao dan cengkeh,” pungkasnya.

Penulis : Egi Sugianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *