Maksimalkan Penurunan Stunting di Tahun 2024, Ini Harapan Wabup Pasangkayu

PASANGKAYU, Manakarrapos.com – Sebagai salah satu upaya menekan angka stunting demi capaian target nasional, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terus melaksanakan berbagai program, termasuk mendorong peran aktif kader Keluarga Berencana (KB) dan tim pendamping keluarga diseluruh desa.

Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan, namun dikarenakan kader KB dan pendamping keluarga merupakan salah satu garda terdepan sebagai duta informasi terkait setiap perkembangan stunting dan juga dapat melakukan pendampingan terhadap keluarga beresiko stunting di wilayahnya masing-masing.

Namun, demi memaksimalkan hal di atas, Wakil Bupati (Wabub) Pasangkayu, Herny Agus, didampingi Kabid KB, Siti Husniati dan Kabid DalDuk, Sri Milasari, memberikan motivasi kepada kader KB dan Pendamping melalui kegiatan orientasi pembinaan tenaga lini lapangan.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di dua desa yakni desa Sarude, kecamatan Sarjo dan desa Bambaira, kecamatan Bambaira, Kamis (18/01/2024).

Dikesempatan itu, Wabup Pasangkayu, Herni Agus, mengungkapkan bahwa kabupaten Pasangkayu satu-satunya kabupaten di Sulbar yang mendapat penghargaan percepatan penurunan stunting.

“Kabupaten Pasangkayu selama 2 (dua) tahun berturut-turut yakni 2022 dan 2023 berhasil menurunkan angka stunting dan mendapat penghargaan. Capaian ini merupakan hasil kerja dan peran aktif semua pihak,” ucapnya.

Lanjut Herny, capaian ini adalah tantangan dan spirit agar kedepan lebih maksimal lagi bekerja dalam menekan angka stunting hingga tercapai target nasional.

“Setidaknya capaian yang telah diraih pada tahun sebelumnya harus mampu ditingkat, sehingga angka stunting di tahun 2024 terus mengalami penurunan,” jelasnya.

Lebih jauh Herny menekankan kepada kader KB dan tim pendamping keluarga untuk mendorong partisipasi ibu-ibu hamil agar aktif ke posyandu, sehingga kondisi kehamilannya dapat dikontrol serta diharapkan dapat melahirkan dengan selamat dan sehat.

“Saya berharap kader KB dan tim pendamping keluarga menjadi duta informasi dalam menggali setiap persoalan kesehatan masyarakat di wilayahnya sekaligus mampu mengedukasi dan mengarahkan ibu-ibu ke posyandu,” harapnya.

Herny juga mengingatkan saat ini yang tak kalah penting menjadi perhatian bersama ialah terkait tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan, sehingga diperlukan pendampingan maksimal oleh tim pendamping keluarga agar hal tersebut dapat diminimalisir atau tidak terjadi lagi.

“Kader KB dan tim pendamping keluarga juga mensosialisasikan dan melakukan pendampingan terkait pengurusan BPJS, agar masyarakat memiliki persiapan untuk mendapatkan perawatan cepat dan maksimal, terutama bagi ibu-ibu yang melahirkan,” pintanya.

Sementara Kabid KB, Siti Husniati, mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan tersebut ialah untuk mendorong kader KB dan tim pendamping keluarga agar menjadi duta informasi dalam menggali setiap permasalahan di masyarakat seperti, problem pernikahan usia anak, kondisi ibu hamil maupun melahirkan serta perkembangan stunting.

“Kita berharap, pembinaan yang dilakukan dapat meningkatkan kinerja kader KB dan tim pendamping keluarga dalam memberikan informasi sekaligus peran aktif terhadap pendampingan keluarga beresiko stunting di wilayahnya,” tuturnya.

Laporan : Habir Injaya

Editor : Edison S

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *