Manakarrapos.com – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Tengah resmi mengumumkan susunan pengurus baru untuk masa bakti 2025–2027. Pengurus baru ini terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang akademik dan profesional, dengan tujuan memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme di daerah tersebut.
Dr. H. Sofyan Bachmid, S.Pd., M.M. didaulat sebagai Ketua FKPT Sulawesi Tengah. Ia akan dibantu oleh Andi Musdalifah, S.Pd., S.H., M.Si. sebagai Sekretaris dan Dr. Awaluddin, S.E., S.H., M.H. sebagai Bendahara.
Pelantikan pengurus FKPT seluruh Indonesia, termasuk Sulawesi Tengah, telah dilaksanakan di Jakarta pada 23 April 2025 oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI.
“Pelantikan sudah dilaksanakan di Jakarta 23 April 2025 oleh Kepala BNPT RI,” ujar Sofyan Bachmid saat ditemui di Palu, Jumat (2/5/2025).
Susunan pengurus FKPT Sulawesi Tengah kali ini disusun berdasarkan pendekatan pentahelix, yang mengintegrasikan unsur masyarakat sipil, akademisi, media, dan pemerintah daerah. Struktur ini terbagi dalam beberapa bidang tematik strategis, masing-masing dipimpin oleh sosok yang kompeten di bidangnya.
Fery, S.Sos., M.Si. dipercaya memimpin Bidang Agama, Sosial-Ekonomi, dan Budaya. Kemudian Bidang Media Massa, Hukum, dan Hubungan Masyarakat dikepalai oleh jurnalis Kantor Berita ANTARA, Fauzi Lamboka.
Selanjutnya, Dr. Ir. Rostiati, MP. memimpin Bidang Pemuda dan Pendidikan, dan Nurhayati, S.Ag., M.Fil.I. menjabat sebagai Ketua Bidang Perempuan dan Anak. Adapun Bidang Pengkajian dan Penelitian dikepalai oleh Dr. Moh. Irfan Mufti, M.Si.
Dengan kepengurusan baru ini, FKPT Sulawesi Tengah diharapkan mampu melaksanakan program secara mandiri dengan menggandeng pemerintah daerah, kementerian/lembaga, serta lembaga swadaya masyarakat (NGO).
Selain itu, FKPT juga akan turut terlibat dalam kegiatan yang diinisiasi oleh instansi pemerintah maupun NGO, sebagai bagian dari sinergi pencegahan radikalisme di wilayahnya.
Kepala BNPT, Komjen Pol Eddy Hartono, dalam sambutannya saat melantik kepengurusan FKPT dari 35 provinsi dan dua kabupaten/kota di Hotel Vasaka, DKI Jakarta, menegaskan pentingnya kesiapsiagaan terhadap ancaman terorisme.
“Kesiapsiagaan nasional merupakan upaya terencana, terpadu, sistematis dan berkelanjutan yang dilakukan bersama antara kementerian/lembaga dan unsur masyarakat. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi dan mencegah secara dini munculnya tindakan terorisme,” ujar Eddy Hartono, Rabu, 23 April 2025.
Pelantikan ini dirangkaikan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) FKPT ke-XII Tahun Anggaran 2025, yang diselenggarakan oleh Subdit Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Pencegahan Deputi 1 BNPT. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai dari 22 hingga 24 April 2025, mengusung tema “Ikhlas Merajut Damai, Menggapai Indonesia Emas”.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNPT juga mengutip pernyataan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa terorisme masih menjadi ancaman global yang persisten. Oleh sebab itu, langkah-langkah penanggulangan harus dilakukan secara kolektif dan menyeluruh.
“PBB menegaskan bahwa terorisme masih menjadi ancaman global yang persisten dan perlu terus diatasi secara kolektif. Oleh karena itu, PBB menekankan pentingnya memperkuat supremasi hukum (rule of law), meningkatkan kemampuan aparat, serta menjaga nilai-nilai kemanusiaan sebagai pilar utama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme,” jelas Eddy Hartono di hadapan seluruh pengurus FKPT yang baru dilantik.
Dengan struktur kepengurusan yang lebih inklusif dan berorientasi pada kolaborasi multisektor, FKPT Sulawesi Tengah diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam menciptakan ketahanan sosial terhadap ancaman ideologi kekerasan dan ekstremisme di tengah masyarakat.(*)