“ANE LEDO MADOTA MARESO SATUTUMPARANA AGA VEHIMO TONA MOMAJANIOMO KITA MOMATA MIOMO”

Dr. H. SUAIB DJAFAR, M.SI / Tokoh Masyarakat Sulawesi Tengah.

Suaib Djafar (Berkopiah) berdiskusi dengan Wakil ketua PWI Fery eL Shirinja (Tengah) dan yang lainnya.

UNGKAPAN Bijak Masyarakat Kaili Membangkitkan Semangat untuk Berjuang dan Mencapai Kesuksesan Masyarakat Kaili, yang tinggal di wilayah Sulawesi Tengah, memiliki kekayaan alam yang luar biasa serta tradisi kearifan lokal yang mengandung banyak pelajaran hidup.

Salah satu ungkapan bijak yang menjadi panduan hidup mereka adalah : “Ane Ledo Madota Mareso Satutumparana Aga vehimo Tona momajaniomo kita momata miomo.”

Secara harfiah, ungkapan ini dapat diterjemahkan sebagai berikut: “Jika kita tidak mau bekerja keras, hidup kita hanya akan seperti ini saja. Sementara orang lain sudah berhasil, kita hanya bisa memandang dengan penuh penyesalan.”

Ungkapan ini menyiratkan pesan yang dalam, bahwa kesuksesan tidak datang begitu saja tanpa usaha dan kerja keras.

Makna dalam Kehidupan Masyarakat Kaili.

Ungkapan bijak ini menjadi semangat hidup bagi masyarakat Kaili. Ia mengingatkan bahwa dalam menjalani kehidupan, setiap orang harus memiliki tekad dan usaha yang gigih untuk mencapai impian. Tanpa kerja keras, kehidupan tidak akan berkembang, dan penyesalan akan datang belakangan.

Pesan yang terkandung dalam ungkapan ini sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini, yang tidak boleh hanya berdiam diri menunggu takdir.

Masyarakat Kaili diajak untuk berani bekerja keras, menjaga semangat juang, dan percaya bahwa masa depan yang lebih baik bisa dicapai melalui usaha yang maksimal.

Potensi Alam dan Sumber Daya yang Melimpah

Tanah Kaili dianugerahi dengan kekayaan alam yang melimpah ruah, yang dapat menjadi modal utama untuk menciptakan kemajuan. Di antara kekayaan alam tersebut adalah:

Tanah Subur: Masyarakat Kaili memiliki tanah yang subur, yang ideal untuk pertanian dan perkebunan. Dengan pengelolaan yang baik, hasil pertanian dapat menciptakan peluang usaha yang luas.

Sumber Daya Tambang: Kaili kaya akan potensi tambang batu mineral dan emas, yang dapat menjadi pilar ekonomi bagi daerah ini jika dikelola dengan bijak.

Sumber Daya Laut: Laut yang indah dan kaya akan berbagai jenis ikan merupakan potensi besar dalam sektor perikanan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Kekayaan Budaya: Masyarakat Kaili memiliki budaya yang kaya, yang dapat dijadikan sebagai daya tarik wisatawan dan menjadi sumber pendapatan melalui pengembangan pariwisata lokal.

Pengelolaan yang Bijak untuk Kesejahteraan Bersama

Untuk memanfaatkan potensi alam ini, kerja keras dan kerjasama yang saling menguntungkan antar masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta sangat diperlukan. Dengan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, dapat tercipta lapangan pekerjaan yang luas, meningkatkan pendapatan daerah, dan mengurangi angka kemiskinan.

Keberhasilan dalam pengelolaan kekayaan alam juga akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Kaili. Jika alam ini dikelola dengan bijak dan penuh tanggung jawab, maka kesejahteraan masyarakat akan semakin terjamin.

Pesan yang terkandung dalam ungkapan bijak “Ane Ledo Madota Mareso Satutumparana Aga vehimo Tona momajaniomo kita momata miomo” sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana banyak tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya.

Ungkapan ini mengingatkan kita bahwa kita tidak boleh hanya berdiam diri dan menunggu takdir datang.

Di tengah perubahan zaman dan persaingan yang semakin ketat, ketergantungan pada takdir semata akan menghambat kemajuan. Masyarakat Kaili, dengan potensi alam yang melimpah, harus mampu menggali dan memanfaatkannya untuk kemajuan.

Jangan sampai terjebak dalam rutinitas yang stagnan atau hanya berharap pada keberuntungan, tetapi perlu ada usaha nyata untuk bekerja keras dan berinovasi.

Ungkapan ini juga menekankan bahwa kesuksesan tidak datang tanpa usaha. Sementara orang lain mungkin sudah maju, kita tidak boleh hanya berdiam diri dalam penyesalan.

Sebaliknya, kita harus bergerak dan berusaha keras untuk meraih cita-cita. Dengan demikian, masyarakat Kaili dan seluruh lapisan masyarakat lainnya dapat mewujudkan potensi diri, mengelola sumber daya alam yang dimiliki, dan menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan.

Kesimpulan

Ungkapan bijak “Ane Ledo Madota Mareso Satutumparana Aga vehimo Tona momajaniomo kita momata miomo” mengandung semangat dan motivasi bagi masyarakat Kaili untuk tidak hanya berdiam diri.

Kerja keras dan tekad yang kuat menjadi kunci utama untuk mencapai kesuksesan. Dengan dukungan dari kekayaan alam yang melimpah dan pengelolaan yang tepat, masyarakat Kaili memiliki potensi besar untuk menciptakan kemajuan dan kesejahteraan.

Sebagai masyarakat yang bijak, kita harus selalu berusaha untuk memanfaatkan setiap kesempatan dengan sebaik-baiknya, agar tidak terperangkap dalam penyesalan di masa depan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *