Hj. Siti Norma Mardjanu, SH., M.Si., MH.
SULAWESI Tengah merupakan wilayah yang kaya akan keberagaman budaya dan adat istiadat. Masyarakatnya terdiri dari berbagai suku, seperti Kaili, Bugis, Gorontalo, Mori, dan Balantak, yang masing-masing memiliki tradisi, bahasa, seni, dan adat istiadat yang unik.
Dalam upaya menjaga dan melestarikan keberagaman ini, wanita memainkan peran yang sangat penting.
Peran Wanita dalam Pelestarian Budaya dan Adat Istiadat
1. Penjaga Tradisi Keluarga: Wanita di Sulawesi Tengah sering menjadi penjaga utama tradisi dalam keluarga. Mereka mengajarkan nilai-nilai adat, seperti tata krama, kearifan lokal, dan bahasa daerah kepada anak-anak mereka. Proses ini dilakukan melalui kegiatan sehari-hari, seperti bercerita, memasak makanan tradisional, atau mengenalkan pakaian adat.
2. Pelaku Ritual Adat: Dalam berbagai upacara adat, seperti pernikahan, syukuran, atau ritual keagamaan, wanita sering kali menjadi tokoh sentral. Mereka memimpin persiapan, seperti memasak makanan tradisional atau menyiapkan perlengkapan ritual. Di beberapa suku, seperti Kaili, wanita juga memiliki peran penting dalam tarian atau musik adat, seperti tarian modero atau iringan gimba, tarian peulu cinde, tarian pamonte, tarian raigo, dll.
3. Pengrajin Seni dan Produk Tradisional: Wanita di Sulawesi Tengah banyak yang berkecimpung dalam kerajinan tradisional, seperti menenun kain khas tenun Donggala, membuat kain kulit kayu, anyaman, membuat keranjang bingga, membuat tapi atau tapis, dan yang lainnya serta memproduksi perhiasan etnik. Hasil karya ini tidak hanya menjadi simbol budaya tetapi juga menjadi sumber penghidupan yang membantu perekonomian keluarga.
4. Pemelihara Bahasa Daerah: Bahasa daerah adalah salah satu identitas budaya yang mulai terancam punah. Wanita di Sulawesi Tengah memainkan peran penting dalam menjaga kelestarian bahasa lokal dengan menggunakannya dalam komunikasi sehari-hari di rumah. Beberapa di antaranya juga menjadi pengajar bahasa daerah di komunitas atau lembaga pendidikan informal.
Inovasi dan Kiprah Modern Wanita dalam Budaya
1. Penggunaan Media Digital: Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak wanita di Sulawesi Tengah yang memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan budaya daerah. Mereka membuat konten tentang tradisi, kuliner, atau seni lokal, sehingga budaya Sulawesi Tengah dapat dikenal lebih luas.
2. Keterlibatan dalam Pariwisata Budaya: Wanita juga aktif dalam sektor pariwisata budaya dengan menjadi pemandu wisata, membuka homestay, atau menyelenggarakan pelatihan kerajinan tangan dan masakan tradisional. Aktivitas ini tidak hanya membantu melestarikan budaya tetapi juga meningkatkan ekonomi lokal.
3. Kolaborasi dengan Komunitas Seni: Banyak komunitas seni dan budaya di Sulawesi Tengah yang dipimpin oleh wanita. Mereka mengorganisir acara budaya, seperti festival tarian adat atau pameran seni tradisional, yang menjadi wadah untuk mempromosikan keberagaman budaya di daerah tersebut.
Tantangan dan Harapan
Meski memiliki peran yang besar, wanita di Sulawesi Tengah menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya akses pendidikan budaya, modernisasi yang menggerus tradisi lokal, dan minimnya dukungan pemerintah. Namun, komitmen mereka untuk menjaga keberagaman budaya tetap kuat.
Diharapkan, pemerintah dan masyarakat dapat memberikan dukungan yang lebih besar, seperti melalui program pemberdayaan wanita, pelatihan budaya, dan penyediaan platform untuk mempromosikan tradisi lokal.
Dengan kerja sama ini, keberagaman budaya dan adat istiadat di Sulawesi Tengah dapat terus dilestarikan dan menjadi kebanggaan nasional.
Note: Artikel ini menunjukkan bahwa wanita memiliki peran strategis dalam menjaga keberagaman budaya dan adat istiadat di Sulawesi Tengah. Mereka adalah pilar pelestarian yang menjembatani tradisi masa lalu dengan masa depan, memastikan kekayaan budaya tetap hidup dan relevan.(*)