Nosarara Nosabatutu: Ungkapan Bijak yang Sarat Makna dari Suku Kaili

Oleh: Dr. H. Suaib Djafar / Tokoh Masyarakat Sulteng

Suaib Djafar (Berkopiah) bersama Timudin Dg M Bauwo (Sekretaris Badan Musyawarah Adat Sulteng) dan Drs Moh. Rum Parampasi (Ketua Dewan Adat Kota Palu).

 

NOSARARA Nosabatutu adalah ungkapan bijak yang berasal dari masyarakat Suku Kaili, yang mendiami wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Ungkapan ini bukan sekadar kata-kata biasa, melainkan sebuah filosofi hidup yang mengandung nilai-nilai penting tentang persatuan, kebersamaan, dan gotong-royong, yang sangat relevan dengan kehidupan bermasyarakat di Indonesia yang multikultural.

Makna Utama dari “Nosarara Nosabatutu”

Secara harfiah, “Nosarara Nosabatutu” dapat diartikan sebagai “Kita bersaudara dalam ikatan bersama.” Ungkapan ini mengajarkan bahwa meskipun kita berasal dari suku, agama, dan budaya yang berbeda, kita tetap memiliki ikatan persaudaraan yang kuat sebagai sesama manusia. Prinsip ini mendalam dan mengajak kita untuk menghargai perbedaan, bukan menjadikannya sebagai penghalang, melainkan sebagai kekuatan untuk mempererat hubungan antar sesama.

Filosofi Persatuan dalam Keberagaman

“Nosarara Nosabatutu” mencerminkan pandangan hidup Suku Kaili yang menghargai keberagaman sebagai kekuatan. Dalam konteks kehidupan masyarakat Kaili yang terdiri dari berbagai suku dan budaya, ungkapan ini mengingatkan bahwa perbedaan bukanlah alasan untuk terpecah belah, tetapi justru menjadi alasan untuk saling melengkapi dan memperkuat tali persaudaraan. Masyarakat yang saling menghargai dan bekerja sama dalam perbedaan akan mampu menciptakan keharmonisan dan kesatuan.

Gotong Royong untuk Kebaikan Bersama

Di balik ungkapan ini, terkandung pula semangat gotong royong, yang merupakan nilai luhur dalam budaya Indonesia. “Nosarara Nosabatutu” mengajak kita untuk bahu-membahu dalam mencapai tujuan bersama, tanpa memandang suku, agama, atau budaya. Konsep kebersamaan ini sangat penting, terutama dalam membangun kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, baik dalam skala keluarga, masyarakat, maupun bangsa.

Relevansi dalam Konteks Sosial dan Budaya

Dalam konteks masyarakat Kaili, yang hidup dalam harmoni meskipun terdapat berbagai perbedaan, “Nosarara Nosabatutu” adalah pengingat bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menjaga keharmonisan bersama. Keberagaman suku, agama, dan budaya di Sulawesi Tengah seharusnya menjadi kekayaan yang memperkaya kehidupan sosial, bukan sumber perpecahan. Masyarakat Kaili, dengan semangat persaudaraan ini, mengajarkan kita bahwa kebersamaan adalah kunci untuk membangun masyarakat yang maju, damai, dan sejahtera.

Kebersamaan untuk Kesejahteraan Bersama

Sebagai ungkapan yang mendalam, “Nosarara Nosabatutu” juga menekankan pentingnya kesejahteraan bersama. Dalam kehidupan sosial, kesejahteraan tidak hanya dicapai oleh individu, melainkan oleh seluruh masyarakat yang saling bekerja sama. Persatuan yang terjalin melalui ungkapan ini mengarah pada pencapaian kesejahteraan yang merata, dengan menghargai hak dan kepentingan semua pihak.

Kesimpulan

“Nosarara Nosabatutu” adalah ungkapan bijak yang sarat makna dari Suku Kaili, Provinsi Sulawesi Tengah. Ungkapan ini mengajarkan kita untuk menjalin persaudaraan dalam keberagaman, mengedepankan kebersamaan dan gotong royong untuk mencapai kebaikan dan kesejahteraan bersama. Semangat persatuan yang terkandung dalam “Nosarara Nosabatutu” seharusnya menjadi pedoman hidup yang menginspirasi kita untuk selalu menjaga hubungan baik dengan sesama, tanpa memandang perbedaan yang ada. Ini adalah warisan budaya yang dapat kita terapkan dalam kehidupan modern untuk membangun masyarakat yang damai dan sejahtera.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *