PALU, manakarrapos.com – Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Phil. Ridho Alhamdi secara resmi menutup kegiatan Pelatihan Ideologi Kepemimpinan Nasional (Piknas) regional Sulawesi, Ahad (27/10/2024).
Ridho berharap agar LHKP PWM dan PDM memberi peran positif terhadap perkembangan Demokrasi di daerah masing-masing.
“Bagi PDM (Pimpinan daerah Muhammadiyah) Kabupaten dan kota, yang belum terbentuk LHKP-nya, kami berharap segera dibentuk dan difasilitasi oleh LHKP PWM Sulteng,” jelasnya.
Kegiatan Piknas ini digelar selama tiga hari (25-27 Oktober 2024) yang dipusatkan di BPMP Sulteng di jalan Sutomo Palu.
Salah satu poin penting yang dihasilkan dalam Piknas tersebut, para peserta mengajak kepada diaspora Kader Muhammadiyah yang berada di Partai-partai politik saat ini, untuk mendorong penguatan kelembagaan, revitalisasi perkaderan, dan demokratisasi pengambilan keputusan serta suksesi kepengurusan di partai politik masing-masing.
Hal itu tertuang dalam salah satu butir, Rekomendasi Bumi Tadulako yang dibacakan oleh Wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulteng, Ikbal Bungaadjim saat penutupan.
Piknas Regional Sulawesi ini dipusatkan di kota Palu dengan menghadirkan sejumlah pimpinan Muhammadiyah se pulau Sulawesi sebagai peserta. Piknas kali ini merupakan kegiatan keempat setelah sebelumnya digelar di sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
Ikbal Bungaadjim mengatakan, Keterlibatan Muhammadiyah dalam politik kebangsaan telah diuji oleh sejarah sejak awal republik ini didirikan oleh para Founding Father.
Dengan segala kekuatan terbaiknya, Muhammadiyah senantiasa menunjukkan komitmen kebangsaan yang telah digoreskan dalam berbagai risalah yang menyangkut peran kebangsaan mulai dari kepribadian Muhammadiyah, Khittah Denpasar, panduan hidup Islami warga Muhammadiyah, Daarul ahdi wa Syahadah, risalan Islam berkemajuan, dan lain sebagainya.
“Nah, melalui Piknas ini, kita rumuskan banyak hal terkait sikap perserikatan dalam menghadapi fenomena politik, termasuk bagaimana kader-kader Muhammadiyah yang berdiaspora di partai politik agar terus memberikan teladan dan bekerja untuk bangsa,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Ikbal, pada Piknas kali ini juga membahas strategi Muhammadiyah dalam menghadapi Pilkada dan Pilkades.
“Selain pilkada, kita juga memberikan perhatian terhadap Pilkades,” jelasnya.
Melalui Piknas tersebut, para peserta, kata Ikbal, meminta kepada Muhammadiyah untuk mengupayakan keterlibatan dalam mengevaluasi undang-undang pemilu, Undang-Undang pilkada dan Undang-undang partai politik dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan pembangunan politik yang berkualitas.
“Pengurus LHKP PWM se-Indonesia juga diminta untuk memberikan perhatian pada masalah-masalah kebangsaan dan kesejahteraan,” tandasnya. (*)