Mateng, Sulbar, Manakarrapos.com – Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Mamuju Tengah, Zakaria singgung Pemilhan Umum (Pemilu) 2024.
Hal ini disinggung Zakaria diwawancara usai upacara Hari Santri 2023 di lapangan apel Yayasan Nurul Muttaqin Topoyo, Jl. Pattana Bone, Minggu (22/10/2023).
Menurut Zakaria, ada beberapa hal utama yang dilakukan pada momentum pelaksanaan Hari Santri 2023.
Diantaranya, Zikir, Istighosah dan Salawat Nariyah.
“Ini dilaksanakan dalam rangka mendoakan masyarakat, terkhusus Mamuju Tengah agar terhindar dari berbagai persoalan dan pertentangan sosial terutama pada momentum Pemilu 2024,” terang Zakaria.
Zakaria menyebut, kontestasi politik, baik pemilihan legislatif maupun presiden dimungkinkan memicu sentimen sosial.
“Jadi kalau tidak dikelola dan ditata dengan baik, ini bisa memancing ketegangan antar kelompok, “imbuhnya.
Oleh karena itu, Zikir, Istghosah dan Salawat Nariyah ini dilaksanakan untuk meminta kepada Allah SWT agar negeri ini diamankan dari bibit perpecahan dan pertentangan.
Dalam kesempatan tersebut, Zakaria juga menyampaikan arahan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) dalam menghadapi Pemilu 2024.
“Berdasarkan penyampaian PBNU pusat, bahwa warga nahdiyin tidak boleh terlibat langsung dalam politik praktis, ” tandasnya.
Meski begitu, Zakaria menegaskan PBNU memberi ruang warga nahdiyin untuk menentukan hak pilihnya.
“Kita memberi ruang kepada seluruh warga nahdiyin untuk menentukan pilihannya yang terbaik, ” ucapnya.
“Tentu saja terhadap calon yang ingin menjaga keutuhan negara, yang ingin melihat bangsa ini tidak tercerai-berai dan ingin melihat bangsa ini semakin maju dan jaya, maka disitulah peran para santri, namun tidak ada arahan memilih calon tertentu, “ucapnya lagi.
Kita berharap warga Nahdiyin lebih realistis dan rasional dalam memilih calon, pilih yang memang berpihak untuk keutahan NKRI
“Itu harapan kita, semoga pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan aman dan lancar, “pungkasnya. (**).
