H Siala Kembangkan Tambak Udang di Pasangkayu, Siap Jaga Kelestarian Lingkungan

Pasangkayu, Manakarra Pos – Pemilik tambak udang vaname di Kabupaten Pasangkayu, H Siala, menegaskan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan seiring dengan pengembangan usaha tambaknya.

Tambak udang yang berlokasi di Jalan Trans Sulawesi, tepat di depan Kantor Pengadilan Negeri Pasangkayu, kini dalam tahap persiapan menuju penaburan benih.

H Siala, yang didampingi putranya sekaligus juru bicara keluarga, Muhtar, menjelaskan bahwa tambak tersebut sebelumnya sudah ada dan kini akan dikembangkan lebih lanjut dengan menggandeng pihak investasi.

“Sebenarnya ini tambak yang sudah jadi, kami hanya melanjutkan pengelolaannya. InsyaAllah, usaha ini juga akan berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pasangkayu,” ujar H Siala saat ditemui di kediamannya di Jalan Langsat, Kelurahan Pasangkayu, Sabtu malam (22/3/2025).

Terkait perizinan, pihaknya saat ini tengah mengurus administrasi dengan baik.

Selain itu, ia juga berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan dengan menanam mangrove di sekitar tambak.

“Saya memiliki keinginan untuk tetap menjaga lingkungan selama usaha ini berjalan,” tambahnya.

Tambak ini berdiri di atas lahan seluas enam hektare dengan rencana pengelolaan 16 petak tambak.

Bersama pihak pengembang, PT Aquarev, proses pembangunan tambak telah berjalan sejak 2024.

“Jika tidak ada kendala, penaburan benih udang akan dimulai pada 28 Maret mendatang,” ungkapnya.

Sementara itu, Yudistira Saputra, penanggung jawab PT Aquarev, melalui pesan WhatsApp menegaskan bahwa pihaknya akan menerapkan sistem pengelolaan limbah yang ketat untuk mencegah pencemaran lingkungan.

“Kami memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengolah air limbah agar tidak mencemari lingkungan. Tim teknis kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan hal tersebut,” ujarnya.

Dengan adanya upaya ini, diharapkan tambak udang yang dikelola H Siala tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem di Pasangkayu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *