Pasangkayu, Manakarra Pos – Salah seorang pengadil lapangan hijau yang ditugaskan oleh Koordinator Perwasitan Asosiasi Sepak Bola Kabupaten (Askab) PSSI Pasangkayu jadi perhatian.
Dia adalah Ramli, S.Kom., pria kelahiran Mamuju, 6 Desember 1979.
Dirinya dipercaya memimpin pertandingan penting, termasuk babak 16 besar BUMDes Cup I yang digelar di Desa Bulumario, Kecamatan Sarudu.
Mengawali kariernya sebagai wasit sejak tahun 2017, Ramli perlahan tapi pasti mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, pemain, dan tim.
Meski masih bertugas sebagai Asisten Wasit (AW) dengan lisensi C3 Daerah, kontribusinya dalam membantu wasit utama menjalankan tugas telah menuai banyak pujian.
Untuk itu, sebagian pihak mendorong Askab PSSI Pasangkayu meningkatkan lisensi Ramli ke tingkat C2 agar dunia perwasitan di Pasangkayu semakin maju.
“Saya menjadi wasit karena hobi sepak bola. Profesi ini memungkinkan saya untuk tetap terhubung dengan dunia yang saya cintai,” terang Ramli, kepada Manakarra Pos, Minggu malam (29/12/2025).

Selama tujuh tahun berkarier, Ramli telah memimpin berbagai turnamen, termasuk Piala Bupati Cup dan Piala Komite Cup.
Pengalaman ini mengasah kemampuannya dalam menghadapi tekanan dari pemain maupun penonton.
“Seorang wasit harus adil dan mampu menjaga sportifitas dalam pertandingan,” ujarnya.
Selain itu, Ramli menganggap dunia perwasitan sebagai sarana untuk memperluas hubungan.
“Momen paling berkesan bagi saya adalah bisa mengenal pemain dari berbagai daerah, mempererat hubungan yang sebelumnya tidak terjalin,” tambahnya.
Di tengah tantangan, seperti sorakan penonton yang sering kali menguji mental, Ramli tetap berkomitmen untuk menjalankan tugas dengan tenang dan profesional.
Ia juga berharap olahraga sepak bola di Pasangkayu semakin berkembang dengan banyaknya kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas wasit.
“Harapan saya, ada generasi penerus yang lebih muda dan bersemangat untuk melanjutkan profesi ini. Dengan begitu, kualitas perwasitan di Pasangkayu akan terus meningkat,” kata Ramli.
Sebagai seorang ASN, Ramli juga mampu menjaga keseimbangan antara karier sebagai pegawai negeri dan tugasnya sebagai wasit.
Dalam kesempatan ini, Ramli menitip pesan kepada masyarakat, ia mengingatkan pentingnya menghargai peran wasit.
“Wasit adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Mari kita ciptakan suasana yang aman dan kondusif di dunia persepakbolaan,” tuturnya.
Dengan moto hidupnya, “Mari kita saling menjaga nama baik sepak bola di Pasangkayu dan menciptakan suasana yang nyaman serta indah,” Ramli juga bisa dijadikan sumber inspirasi bagi para pelaku olahraga di Pasangkayu.
Ini salah satu bukti nyata bahwa dedikasi dan kecintaan terhadap sepak bola dapat membawa dampak positif bagi perkembangan olahraga di daerah.