DALAM kearifan lokal masyarakat Kaili, Terdapat sebuah ungkapan bijak yang sarat makna dan filosofi hidup yang mendalam: “Pamarentah Ante Todea, Eva Mata Putih nte Mata Vuri” (Pemerintah dan rakyatnya laksana bola mata putih dan hitam).
Ungkapan ini menggambarkan betapa erat dan harmonisnya hubungan antara pemerintah dan rakyat. Bagian putih dan hitam dari mata tak bisa dipisahkan — keduanya menyatu untuk membentuk satu penglihatan yang utuh. Begitu pula, dalam pandangan masyarakat Kaili, pemerintah dan rakyat adalah satu kesatuan yang saling melengkapi dan tak terpisahkan.
Searah Sejalan Pemerintah dan Rakyat
Lebih lanjut, ungkapan ini diperluas dalam bentuk perumpamaan: “Ane Riuve Pamarentah, Riuvemuni Todea” (Kalau di air pemerintah, di air pula rakyatnya). “Ane Ribuntina Pamarentah, Ribuntina Muni Todea” (Kalau di darat pemerintah, di darat pula rakyatnya).
Dua pernyataan ini mempertegas bahwa rakyat akan selalu berjalan seiring dengan arah pemerintahnya. Rakyat akan mengikuti jika pemerintah menunjukkan jalan yang benar. Di balik ungkapan ini terkandung pesan moral dan sosial bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab besar sebagai panutan. Bila pemerintah baik, maka rakyat pun akan ikut dalam kebaikan itu.
Pemerintah yang Ideal menurut Falsafah Kaili
Masyarakat Kaili memegang teguh prinsip bahwa hanya pemerintah yang Nabelo (Baik), Nagali (Bersih), dan Nanoa (Lurus adil dan jujur) yang akan mampu merangkul kepercayaan rakyatnya.
Jika Nilai-nilai itu Benar-benar diwujudkan oleh pemerintah, maka hasil akhirnya adalah keadaan sosial yang ideal: “Nasana Todea, Nama Ngata Matuvu Masagena” (Rakyat senang, negeri aman, damai, adil, dan sejahtera).
Ungkapan ini bukan sekadar harapan, melainkan cerminan dari nilai-nilai kehidupan masyarakat Kaili yang menjunjung tinggi keadilan, kejujuran, dan kesejahteraan bersama.
Penutup
Ungkapan bijak ini menjadi cermin nilai-nilai luhur budaya Kaili yang menekankan bahwa pemerintahan yang baik tidak hanya diukur dari kekuasaan, tetapi dari keberpihakannya kepada rakyat. Ketika pemerintah dan rakyat berada dalam satu irama, maka masyarakat pun akan hidup dalam kedamaian dan kemakmuran.
Nilai-nilai ini penting untuk terus dihidupkan dan diwariskan, karena bukan hanya relevan dalam konteks lokal Kaili, tetapi juga menjadi pelajaran universal tentang arti kepemimpinan dan kebersamaan dalam membangun sebuah bangsa.(*)