Pasangkayu, Manakarra Pos – PJ Gubernur sulawesi barat (Sulbar) Dr. Bahtiar Baharuddin, melangsungkan kunjungan kerja (Kunker) di kabupaten Pasangkayu, Selasa (09/07/2024).
Kunjungan ini merupakan kunjungan kedua sejak dilantiknya sebagai PJ Gubernur Sulawesi Barat pada 17 mei 2024.
Kunjungan PJ Gubernur di kabupaten pasangkayu didampingi langsung oleh danrem 142 TTG Brigjen TNI Deni Rejeki, S.E,.M.Si dan Dandim 1427 Pasangkayu Letkol Czi Dony Siswanto.
Kedatangan kunker Dr. Bahtiar di pasangkayu meninjau langsung lokasi tambak udang Vaname di Dusun Salunggaluku, Desa Randomayang, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Pj Gubernur beserta Rombongan melihat langsung lokasi/lahan Tambak udang Vaname dan Menerima paparan singkat dari Menager Tambak udang Herry Handoyo.
Dr. Bahtiar menjelaskan, bahwa Kunjungannya ke lokasi tambak tersebut, hanya sekadar silaturahmi sekaligus melihat-lihat teknologi tambak udang di Desa Randomayang.
Dr. Bahtiar juga mengatakan, Berdasarkan data Indeks Rasio Bencana Indonesia (IRBI), Daerah Sulbar termasuk daerah rawan bencana yang sangat tinggi sehingga hal tersebut menjadi pendorong Pemprov Sulbar untuk menjaga alam melalui penanaman pohon Sukun.
“Selain untuk menjaga alam, diharapkan pohon tersebut juga dapat menjadi sumber gizi dan perekonomian masyarakat” Ucap Dr. Bahtiar.
Kunjungan PJ Gubernur ke Kabupaten Pasangkayu juga untuk melakukan peninjauan di salah satu tambak udang vaname di Kecamatan bambalamotu dan memberikan masukan bahkan mengajak pemda Pasangkayu dan pihak terkait guna mempelajari teknologi terbaru yang lebih maju di daerah Barru yaitu teknologi _Bioflog_ sehingga masyarakat dengan modal kecil sudah dapat melakukan budidaya udang vaname di sekitar rumah masing-masing.
Setelah meninjau Tambak udang Vaname dan melakukan penanaman Pohon sukun PJ Gubernur bersama rombongan kembali melanjutkan kunkernya di wilayah kecamatan tikke raya untuk mengunjungi gerakan pangan murah.
Hal tersebut guna memastikan inflasi serta memastikan ketersediaan bahan pokok masyarakat di wilayah.
“Adapun angka inflasi di Sulbar yaitu berada pada angka 2,3% dan angka tersebut merupakan angka terbaik sebab jika inflasi terlalu rendah juga berpengaruh kepada hasil nilai produksi masyarakat yang terlalu rendah” ujarnya.