PALU, MANAKARRAPOS.COM – Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (BWSS III) telah mengumumkan proyek baru berjudul “Peningkatan Sungai dan Pengendalian Sedimen di Sungai Saluki” di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.
Meskipun proyek ini bertujuan untuk meningkatkan sungai dan mengendalikan sedimen, terdapat kekhawatiran terkait proses lelang kontraktor.
Ada ketentuan di mana kontraktor yang menawar di bawah 80 persen evaluasi kewajaran harga (EKH) dapat memenangkan kontrak.
Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat Koalisi Rakyat Anti Korupsi (KRAK) Sulteng, Harsono Bareki, menyoroti keterlibatan Panitia Seleksi (Pokja) dalam proses pemilihan kontraktor, menyebabkan kekhawatiran akan keberpihakan yang mungkin terjadi.
Harsono mengingatkan bahwa keputusan memilih kontraktor dengan penawaran di bawah 80 persen EKH ini dapat mengancam kualitas pekerjaan yang akan dilakukan, mengingat pengalaman dari proyek-proyek sebelumnya yang menunjukkan kendala serupa.
“Pengalaman dari proyek-proyek sebelumnya menunjukkan bahwa perusahaan menawar di bawah harga ini seringkali mengalami kendala dalam pelaksanaan proyek,”tutur Harsono di temui saat buka bersama Forum Wartawan Kejaksaan (Forwaka) Sulteng, kantin Kejati Sulteng, Selasa (19/3/2024).
Ia menekankan bahwa pekerjaan di Sungai Saluki sangat penting untuk meningkatkan kualitas sungai dan mengendalikan sedimen, sehingga transparansi dan keadilan dalam proses lelang kontrak sangatlah penting.
Harsono memastikan bahwa pihaknya akan memantau proyek ini secara ketat agar keputusan yang diambil tetap profesional dan tidak mengorbankan kualitas pekerjaan.
Kualitas sungai yang ditingkatkan dan pengendalian sedimen yang efektif adalah hal vital bagi lingkungan dan keberlanjutan wilayah tersebut.
Meskipun terdapat kekhawatiran terkait proses lelang dan pemilihan kontraktor, pihak terkait berkomitmen untuk memastikan bahwa kualitas pekerjaan tetap terjaga dan tujuan proyek tercapai.
“Jangan sampai Pokja “main mata,” dan lebih profesional,”tegasnya.
Dalam upaya meningkatkan transparansi, keterlibatan aktif dari pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya diharapkan dapat membantu memastikan kelancaran dan hasil optimal dari proyek ini.
Sungai Saluki merupakan aset penting bagi wilayah ini, oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kondisinya harus dilakukan dengan cermat dan bertanggung jawab. Dengan kerjasama semua pihak, diharapkan proyek ini akan sukses dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat setempat. (Egi Sugianto)