ADVERTORIAL – Selain keindahan lokasinya, Rumah Makan & Cafe Dhea Nusantara dikenal dengan berbagai menu khas yang memadukan cita rasa Jawa, Kaili, dan Mandar.
Saat jurnalis, Manakarra Pos berkunjung ke sana akhir pekan kemarin.
Dari daftar menu andalan seperti sop ikan bakar, sop tulang sapi ala kaledo, dan hidangan laut seperti udang serta cumi, telah menjadi favorit pelanggan.
Masakan ini merupakan hasil perpaduan resep tradisional yang dipelajari sendiri oleh sang istri, Cik Dewi Purnamasari.

Dewi sendiri, diakui Ismail bahwa ia memiliki pengalaman di dunia kuliner.
Ismail, mengatakan Cafe miliknya ini kerap dikunjungi tokoh-tokoh penting, mulai dari Bupati Pasangkayu, anggota DPRD, hingga komunitas otomotif seperti Avanza Xenia Solusi Indonesia (AxSI).
Acara rutin seperti perkemahan pelajar dan pentas seni budaya turut diadakan untuk membangun kebersamaan dan menggali potensi seni di daerah.
Di masa depan, Ismail berencana menambahkan fasilitas seperti panggung seni, jembatan menuju laut, dan penginapan.
“Saya ingin tempat ini dikenal luas. Sewaktu-waktu, jika ada rejeki kita ingin mengundang artis untuk meramaikan suasana,” ungkapnya.

Dengan total lebih dari setengah hektar area lokasi usaha Dhea Nusantara, Ismail siap menjadi destinasi wisata alternatif bagi mereka yang merindukan nuansa desa dengan sentuhan kuliner Nusantara.
Filosofi bisnis Ismail sederhana namun kuat.
Ia juga cekatan menghitung risiko, eksekusi dengan cepat, dan selalu berbaur dengan pelanggan untuk memahami kebutuhan mereka.
Dengan dedikasi ini, Dhea Nusantara bukan hanya rumah makan, melainkan jembatan yang menghubungkan ekonomi, budaya, dan kebersamaan di Kecamatan Baras.
Nama Dhea Nusantara, memiliki arti tersendiri.
Dhea itu, diambil dari bahasa lokal yang artinya adalah besar. Kemudian, kata Nusantara, sebagai pemersatu, tempatnya bertemu dari berbagai kelompok komunitas dan agama. (Habis)
Laporan : Egi Sugianto