Enrekang, Manakarra Pos – Anggota DPR RI, Muslimin Bando, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan Koperasi Merah Putih (KMP) sebagai solusi strategis untuk membangkitkan ekonomi masyarakat desa.
Muslimin Bando menegaskan bahwa koperasi merupakan instrumen ekonomi rakyat yang mampu memperkuat ketahanan sosial dan kemandirian desa.
Senator asal Sulsel ini, menilai program KMP selaras dengan tugas dan fungsi Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pemuda, olahraga, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
“Kami di Komisi X sangat berkepentingan terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia, termasuk melalui pemberdayaan ekonomi kreatif di desa. Koperasi Merah Putih bisa menjadi wadah pembelajaran ekonomi, sekaligus penguat kemandirian desa secara nyata,” ujarnya, Selasa (22/7/2025).
Eks bupati dua periode ini, meyakini suksenya program ini akan berdampak khusunya desa-desa di Sulsel.
Kabupaten Enrekang sendiri memiliki 112 desa dan 17 kelurahan yang tersebar di 12 kecamatan.
Wilayah ini memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, peternakan, hingga kerajinan lokal. Namun, rendahnya akses permodalan dan lemahnya kelembagaan ekonomi di desa menjadi tantangan utama dalam pembangunan pedesaan.
“Melalui koperasi, masyarakat desa bisa belajar mengelola keuangan, memasarkan hasil produksi, hingga mengakses pelatihan berbasis teknologi. Ini sangat relevan dengan semangat pembangunan berbasis SDM unggul yang kami dorong di Komisi X,” terang Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PAN itu.
Muslimin Bando, yang juga dikenal tokoh Muhammadiyah Sulsel ini, mendorong agar KMP tidak hanya menjadi program seremonial, melainkan mendapat dukungan regulasi, anggaran, dan pendampingan yang nyata dari pusat hingga ke tingkat desa.
Untuk itu diharapkan pentingnya sinergi antar kementerian, terutama Kementerian Koperasi dan UKM, Kemendikbudristek, serta pemerintah daerah.
Selain itu, juga diharapkan agar Kabupaten Enrekang dapat menjadi model pemberdayaan koperasi berbasis desa di wilayah pegunungan.
“Dengan geografi yang menantang, koperasi bisa menjadi solusi kolektif bagi masyarakat desa. Ini bukan hanya tentang ekonomi, tapi juga tentang pendidikan, kebudayaan, dan kemandirian sosial,” tegasnya.
Muslimin menutup pernyataannya dengan komitmen akan terus mengawal kebijakan yang mendukung penguatan ekonomi desa melalui koperasi, agar semangat gotong royong dan kemandirian benar-benar terasa di tengah masyarakat. (rilis/*)