PASANGKAYU, Manakarra Pos – Di balik lancarnya pelaksanaan Dialog Publik yang digelar Ikatan Jurnalis Pasangkayu (IJP), Rabu (23/7/2025) lalu, terselip satu sosok, diam-diam jadi perhatian peserta dan narasumber.
Dialah Darmawan, S.IP, jurnalis TVRI Sulbar, yang dipercaya memandu jalannya dialog bertema “Dampak Efisiensi Anggaran terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Daerah.”
Meski ini adalah debutnya sebagai moderator dalam forum resmi, Darmawan tampil percaya diri dan berhasil menghidupkan dinamika diskusi.
Dengan gaya tenang, suara bariton yang khas, dan penguasaan materi yang memadai, ia membagi waktu secara adil kepada seluruh peserta, mulai dari pejabat perwakilan bupati, unsur Forkopimda, pimpinan OPD, politisi, hingga tokoh masyarakat.
Sepanjang forum berlangsung, Darmawan mampu menjaga ritme diskusi agar tetap hidup dan produktif, bak wasit di tengah lapangan yang memastikan setiap suara mendapat ruang yang proporsional.
“Yang saya utamakan itu partisipasi. Semua punya sudut pandang soal anggaran dan pembangunan, dan penting bagi publik untuk mendengarnya,” ujarnya kepada Manakarra Pos.
Diskusi dalam forum ini pun cukup dinamis.
Beragam sudut pandang muncul, terutama terkait konsep efisiensi anggaran yang dipahami berbeda oleh tiap narasumber.
Namun, Darmawan tetap mampu mengelola jalannya forum dengan baik hingga menghasilkan rumusan dan rekomendasi konstruktif demi kemajuan daerah.
Darmawan sendiri bukanlah nama baru di dunia jurnalistik.
Dia memulai karier di Radar TV Palu sebelum bergabung dengan TVRI Sulawesi Barat.
Selain itu, juga dikenal sebagai pendiri Ruang Bicara Podcast, ruang dialog lokal yang membahas isu-isu sosial dan pembangunan.
“Bagi saya, dialog publik adalah ruang pendidikan, terutama bagi rekan-rekan jurnalis juga agar ikut aktif dalam kegiatan positif,” tambahnya.
Usai dialog, Darmawan mendapat apresiasi dari kalangan seprofesi karena ternyata bisa memainkan peran sebagai moderator.
“Saya masih belajar. Saya terbuka terhadap masukan dari siapa pun, supaya ke depan bisa lebih baik,” ujarnya.
Terakhir, Darmawan menyampaikan permohonan maaf jika selamat dialog ada hal yang kurang berkembang di hati para tamu undangan.
“Saya siap dikritik. Bagi kami, ini adalah proses pembelajaran,” pungkasnya (Egi/)