PASANGKAYU, MANAKARRAPOS.COM – Seorang ibu rumah tangga, Nurhayati (50) yang tinggal di Desa Randomayang Kecamatan Bambalamotu Kabupaten Pasangkayu Sulawesi Barat, mendadak jadi perhatian, Senin (11/12/2023).
Kehidupan Nurhayati disorot atas dedikasinya mengajar anak-anak mengaji dengan ikhlas.
Sudah 10 tahun terakhir, Nurhayati menjadi seorang guru mengaji di daerah itu.
Kepedulian Nurhayati untuk generasi ummat muslim di Pasangkayu, patut diacungi jempol meski hal itu dilakukan dengan sukarela tanpa digaji.
Saat ditemui di rumahnya, Nurhayati, mengaku sudah enam bulan lamanya ia tak mendapat perhatian dari pemerintah.
Dulunya, Nurhayati pernah menerima insentif dari pemerintah sekitar Rp 250.00 hingga Rp 300.000 setiap triwulan berjalan.
“Sudah sekitar 6 bulan saya tidak pernah menerima insentif dari pemerintah. Saya juga tidak mempermasalahkan itu, karna saya ikhlas dari hati mengajar anak-anak mengaji,” ucapnya dengan wajah ikhlas bercerita dengan jurnalis.
Dikatakan, anak-anak yang dia didik ada sekitar 40 orang.
Setiap harinya, anak-anak dengan seragam sekolah biasanya kumpul di rumah Nurhayati di Randomayang.
“Saya kasihan melihat anak-anak yang jauh rumahnya di gunung. Saat pulang sekolah mereka singgah mengaji, karna kalau mereka pulang kerumahnya baru kembali kemari mengaji butuh biaya lagi”, ucap Nurhayati.
Nurhayati, membeberkan anak-anak yang diajar mengaji tidak hanya dari anak SD, tapi ada sebagian anak SMP dan anak yang belum sekolah.
“Saya tidak ingat dari tahun berapa saya mulai mengajar anak-anak ngaji, kalau tidak salah sudah 10 tahun lebih dan saat ini 40 lebih anak-anak,” sebutnya
Selain itu, Nurhayati juga membimbing mengaji 6 orang mualaf.
“Yang saya ajar juga ada mualaf 6 orang,” ucapnya.
Lanjutnya, menjelaskan sebagai guru yang masih belum paham mengenai Tajwid, hanya mengajar anak-anak mengenali hirup dan cara membacanya.
“Saya mengibaratkan diri sebagai guru TK
hanya mengajar mengenali huruf dan cara bacaan yang benar, tapi kalau untuk lebih paham seperti Tajwid kita arahkan ke guruh yang lebih paham”, jelasnya.
Sebagai seorang guru, Ia berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan anak-anak yang ingin belajar mengaji.
“Saya berharap pemerintah agar lebih memperhatikan lagi anak-anak yang ingin belajar mengaji dan bisa mengembangkannya”, harapnya.
Penulis : Mawan
Editor : Egi Sugianto