Penyuluh Agama Pasangkayu Belajar jadi Konten Kreator 

Dunia konten digital makin diminati, termasuk di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pasangkayu. Seperti apa keseruan ketika penyuluh dan pegawai staf dibekali ilmu konten kreator ?

Laporan : Egi Sugianto 

Kamis pagi (18/6/2025), aula lantai II Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pasangkayu terasa berbeda.

Bukan karena pendingin ruangannya yang mendadak dingin (walau AC-nya kadang suka angin-anginan), tapi karena ruangan itu mendadak terasa seperti studio kreator konten.

Penyuluh dan pegawai staf Kemenag, bersama pemateri pendiri Podcast Ruang Bicara Darmawan, usai pelatihan konten kreator.

Pada saat itu, sejumlah Penyuluh Agama Islam (PAI) dan pegawai staf Kemenag datang bukan untuk rapat serius berlembar-lembar.

Mereka datang untuk belajar ‘Jadi Kreator Konten’ dan bukan sembarang belajar.

Disana peserta digembleng oleh seorang kreator Darmawan, sekaligus otak di balik kanal Podcast “Ruang Bicara” Pasangkayu, yang juga dikenal sebagai jurnalis TVRI Sulawesi Barat.

Begitu arah jarum jam menunjukan pukul 09.00 WITA, dan sinar matahari mulai menembus jendela aula seperti ingin ikut larut dalam diskusi, satu per satu peserta mulai serius bertanya seputar kiat-kiat sukses jadi konten kreator.

Dalam diskusi yang santai, sesekali terdengar tawa kecil di antara peserta. Bukan karena lawakan receh, tapi karena Darmawan memang menyisipkan humor di tengah pembahasan yang lumayan teknis.

“Konten yang baik itu bukan cuma viral, tapi lebih pada isi yang disampaikan,” ujar Darmawan.

Ditengah sesi materi berlangsung, Darmawan membuka pelan-pelan bagaimana menyusun narasi, memilih topik.

Narasi dan topik menurut Darmawan, harus dipersiapkan untuk menghadapi Netizen yang kadang lebih pedas dari sambal dabu-dabu.

Sepintas berlalu, teori teknis seperti menyunting gambar dan membuat narasi sudah tersampaikan.

Sebagai pemateri, Darmawan berharap agar materi-materi penyuluhan agama disampaikan dengan pesan dakwah melalui sebuah konten.

“Secara pribadi, mengapresiasi Kemenag Pasangkayu. Ini terobosan, karena dunia hari ini kita memang dituntut memahami dunia digital itu. Semoga tidak hanya sampai disini, berikutnya mungkin ada pelatihan lagi untuk praktik lapangan,” harapnya, saat diwawancarai manakarrapos.com usai membawa materi.

Kepala Kemenag Pasangkayu, Muhammat Hatta, yang membuka kegiatan tersebut, berharap agar kegiatan seperti ini menjadi jembatan agar pesan-pesan keagamaan bisa lebih menjangkau generasi digital.

Apa yang dilakukan Kemenag Pasangkayu,  melalui Bidang Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) yang jadi inisiator menggelar kegiatan pelatihan konten kreator disambut positif.

Kegiatan ini menjadi awal yang dari transformasi digital di lingkungan Kemenag Pasangkayu.

Sebab, siapa sangka para penyuluh yang selama ini dikenal dengan nasihat dan khutbahnya, kini mulai merambah dunia konten.

Mungkin sebentar lagi kita akan lihat video-video inspiratif PAI di YouTube, atau mungkin akan ada duet dakwah di TikTok?.

Yang pasti, hari itu “Ruang Bicara” tidak lagi sekadar nama podcast, tapi telah menjadi ruang belajar, ruang tumbuh, dan ruang berbagi untuk menyampaikan kebaikan lewat cara yang lebih dekat dengan zaman. (*/)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *