PASANGKAYU,MANAKARRAPOS.COM – Dalam dua bulan terakhir terjadi lonjakan kasus Demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Pasangkayu Sulawesi Barat.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Pasangkayu, mencatat setidaknya sudah ada sekitar 61 warga yang dinyatakan positif DBD.
Data ini dirangkum pihak Dinkes Pasangkayu rasio waktu 1 Januari hingga 5 Maret 2024.
Banyaknya kasus DBD akhir-akhir ini, membuat Dinkes Pasangkayu dituntut untuk kerja ekstra untuk pencegahan.
Kadinkes Pasangkayu, drg Rukman, sudah memerintahkan timnya untuk segera melakukan penyemprotab fogging di wilayah yang dilaporkan terjadi kasus DBD.
“Kami tidak tinggal diam dalam merespons lonjakan kasus DBD. Pertama yang sudah kita lakukan adalah penyemprotan dan itu sudah kita lakukan,” katanya, ditemui di kantornya, 5 Maret 2024.
Dikatakan, dari 61 kasus positif DBD ini, memang sedikit terjadi lonjakan jika dibandingkan dengan data 2023 lalu.
“Kalau tahun lalu (2023) total DBD sepanjang tahun itu sekitar 323 kasus,” jelasnya.
Penyebab terjadinya lonjakan kasus DBD, menurut mangan Kepala Puskesmas Sarjo itu, dipengaruhi karena perubahan cuaca dari musim panas masuk ke musim hujan.
“Salah satu faktor karena perubahan iklim, ” ucapnya.
Ditanya, soal persediaan fogging, Kadinkes memastikan fogging masih tersedia.
“Stok fogging kita masih tersedia, ” sebutnya.
Terkahir, drg Rukman menghimbau seluruh warga agar memperhatikan kebersihan lingkungan sebagai pencegahan dini.
“Kami himbau masyarakat agar melakukan gerakan 3M. Kemudian, jika ada masyarakat yang terindikasi DBD agar segera melaporkan ke puskesmas terdekat, ” imbuhnha.
Dari 61 kasus DBD ini, drg Rukman memastikan belum ada korban jiwa akibat positif DBD.
“Sampai saat ini, belum ada laporan jatuhnya korban akibat DBD, ” pungkasnya.
Penulis : Egi Sugianto