Mamuju, Manakarra Pos – Langkah politik Prof Dr Ir Husain Syam menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Sulawesi Barat sebagai calon Gubernur berada dalam pusaran ketidakpastian.
Hingga kini, tokoh akademisi tersebut belum menunjukkan kepastian akan maju bertarung.
Ketidakjelasan ini semakin tampak setelah belum adanya kendaraan politik pasti melalui partai politik yang diumumkan mengusung dirinya.
Di tengah ketidakpastian ini, upaya untuk berpasangan dengan politisi Golkar, H. Arwan Aras, pun hampir dipastikan kandas.
Sebaliknya, Arwan Aras justru memilih untuk berpasangan dengan Ali Baal Masdar (ABM), mantan Gubernur Sulawesi Barat yang kembali maju di Pilkada.
Dukungan DPP Golkar kepada pasangan ABM-Arwan Aras menjadi bukti kuat bahwa Prof Syam tertikung dalam perebutan pasangan politik.
Rencana deklarasi dan pendaftaran ke KPU yang direncanakan oleh ABM dan Arwan Aras semakin mengukuhkan posisi mereka sebagai rival berat di Pilkada mendatang.
Sementara itu, Suhardi Duka (SDK), yang menjadi rival potensial lainnya, telah mengkonsolidasikan kekuatan politiknya dengan menggandeng Mayor Jenderal TNI (Purn.) Salim S. Mengga sebagai pasangan. Ini menambah persaingan yang semakin ketat di arena Pilkada Sulawesi Barat.
Dalam situasi yang tidak menentu ini, muncul kembali spekulasi mengenai pasangan Prof Syam. Sebelumnya, ia diisukan akan berpasangan dengan politisi PDI-P, H. Lukman Said, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum ADKASI.
Kini, muncul wacana baru yang menduetkan Prof Syam dengan mantan Wakil Gubernur Sulbar, Hj. Enny Angraeni Anwar.
Publik Sulawesi Barat pun terus bertanya-tanya, apakah Prof Syam akan benar-benar maju dalam Pilkada atau memilih untuk mundur dari kontestasi ini.
Dengan persaingan yang semakin ketat dan keputusan-keputusan politik yang harus diambil dengan cepat, masa depan Prof Syam di Pilkada Sulbar masih menjadi tanda tanya besar.
Untuk itu, keputusan yang diambilnya dalam waktu dekat akan menentukan arah dan peta politik di Sulbar.
Penulis adalah Jurnalis Egi Sugianto